Sejatinya setiap orang memiliki prinsip dalam hidup. Bahkan ketika mereka berdalih, “Hidup saja seperti air yang mengalir”, itulah prinsip yang sedang mereka jalani. Pasalnya, apakah prinsip yang sedang dijalani itu membawa pada perubahan diri yang lebih baik atau tidak, tentu kitalah yang paling berwenang menentukannya.
Dalam kelas Leader Inside-Out yang dibawakan oleh Bapak Prasetya M Brata seorang Meta-NLP/Neuro-Semantics Trainer, saya belajar tentang persepsi. Bahwa sakit hati atas perkataan atau perbuatan orang lain adalah persepsi kita yang dijaga dan dibiarkan tumbuh sehingga buah dengkinya bisa dipetik. Duh!
Karenanya barangkali kita perlu untuk menyisipkan tiga prinsip ini agar hidup kita lebih tenang. Ya, dewasa ini rasanya hidup tenang lebih saya minati daripada pura-pura bahagia karena rasa kepemilikan atas suatu barang atau orang. Berat jenderal!
1. Berbuat baik tanpa mengharap diperlakukan baik juga
Ini sih bukan sebuah pilihan, tapi memang hal yang perlu kita lakukan. Pamrih itu menyesakkan dada. Berharap orang akan memperlakukan kita dengan baik setelah kita berbuat baik padanya, harus siap untuk kecewa.
2. Memaafkan orang yang pernah menyakiti atau membuat kecewa
Orang yang tidak bisa memaafkan orang lain sesungguhnya dia sedang menyemai bibit kegelisahan. Bayangkan kita mengurung diri dalam ruangan sempit tanpa cahaya berhari-hari, lalu berharap orang lain diluar sana merasakan penatnya. Hmm, Seperti itulah kondisi orang yang tidak mau memaafkan.
Jauh lebih sulit memang memaafkan daripada minta maaf, tapi memaafkan itu bukan untuk dia atau mereka, tapi untuk kita. Sepakat ?
3. Memberi tanpa mengharap balasan
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak, dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki), dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Dunia ini remeh, sayang sekali kalau kita bersedekah lalu mengharap mendapatkan jodoh, dilancarkan rezeki atau hal-hal lain yang duniawi. Cukup ridho Allah SWT saja yang jadi tujuan.
Semoga tiga prinsip ini merubahmu menjadi orang yang lebih tenang dan bahagia. Salam Bertumbuh, Berdaya dan Berdampak!