Menjaga Niat

menjaga niat

Dalam perjalanan mencari ilmu, bab tentang niat ini rasanya sering banget ketemu. Belajar A, dibuka dengan bab niat, belajar B, C, D rerata disisipi tentang niat. Kok ketemu lagi sih dengan niat. Kalo kata teh Febrianti Almeera, nggak ada kebetulan tanpa campur tangan Allah SWT. Kalo Allah pertemukan kita dengan materi yang sama artinya kita diminta untuk mengulang agar semakin paham atau memang selama ini kita hanya tahu belum sampai paham dan mengamalkannya. Astagfirullah!

 

Memang niat ini menjadi fundamental setiap muslim dalam beribadah.

Sesungguhnya amal seseorang itu tergantung dengan niatnya, dan bagi setiap orang balasannya sesuai dengan apa yang diniatkannya. Barangsiapa berhijrah dengan niat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka ia mendapatkan balasan hijrahnya kepada Allah dan RasulNya, dan barangsiapa berhijrah dengan niat kepada keuntungan dunia yang akan diperolehnya, atau wanita yang akan dinikahinya, maka (ia mendapatkan balasan) hijrahnya kepada apa yang ia niatkan tersebut.

(HR Bukhari dan Muslim)

Niatlah yang membedakan amal dan tujuan. Orang lain bisa jadi melihat kita hanya sedang membaca artikel dari bundanagara.com, namun karena ada niat ibadah yang disebutkan dalam hati bahwa membaca salah satu artikel yang dibuat Bunda Nagara ini adalah bagian dari caranya menuntut ilmu karena Allah SWT, tujuannya untuk Allah maka amal sederhananya jadi ibadah.

 

Berbeda jika ada yang kelihatannya sedang membantu orang yang kesulitan, sedekah jor-joran, tapi niatnya sekedar untuk konten. Bye! Dia tidak mendapatkan apapun dari amalnya selain tujuannya tersebut. Kalo kata Ustad hanan Attaki niat bukan hanya sekedar rukun ibadah, namun niat itu juga adalah bagian dari ibadah. Masyaallah ya, nikmatnya menjadi seorang muslim, baru niat dalam hati untuk melakukan kebaikan sudah Allah catat sebagai amal baik yang kita lakukan.

 

Karenanya menjaga niat juga penting. Perbaharui niat setiap saat karena ia bisa berubah dalam sekejap. Niat membaca Alquran karena Allah SWT lalu pasangan kita datang memuji, niat bisa berubah, di ayat berikutnya kita sengaja membaca lebih merdu dan mendayu agar pasangan makin terpesona. Astagfirullah, maka menjaga dan memperbaharui niat bisa dimasukan ke dalam kebiasaan baru kita. Setiap kali melakukan aktivitas entah itu ibadah yaumiyah ataupun aktivitas lain untuk menopang kehidupan duniawi, niatkan karena Allah SWT.

... Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatupun dalam beribadah kepada Tuhannya.

(QS. Al Kahfi : 110)